ELOD SNACK WARISAN
URANG SUNDA YANG TAK BANYAK DIKENAL
Mungkin terasa
asing terdengar dikalangan anak muda sekarang ini, bahkan juga hampir tidak
terdengar dilingkungan perkotaan. Sekilas tampilannya seperti kerupuk namun
juga teksturnya terlihat berongga sama halnya seperti kerupuk dorokdok (kerupuk
kulit). Namun yang membedakannya bahan dasar elod ini terbuat dari singkong. Elod ini berasal
dari Desa Rancakole Kec.Arjasari Kab.Bandung , Elod termasuk Usaha Industri Rumah Tangga tetapi sayangnya dari sekian banyak warga Desa
Ranckole hanya empat warga saja yang bergelut dibidang ini. Usaha Industri
Rumah Tangga ini sudah berjalan selama lima tahun dari tahun 2011.
Untuk sekali
produksi biasanya para pembuat elod bisa memakai 1 kwintal singkong dan
menghasilkan 25-30kg Elod . Penghasilan penjual elod kadang meningkat kadang
tetap dan kadang menurun dikarenakan pemasaran elod tidak tentu dan belum
tersebar luas dimasyarakat (luar desa rancakole). Salah satu
pengrajin elod yang bernama Ibu Popon (45) yang berdomisi di RW 14 desa
Rancakole Kec Arjasari Kab Bandung. Setiap kali produksi beliau membutuhkan
100kg singkong,dengan modal Rp. 200.000,- bu popon bisa mengolah singkong tersebut
menjadi opak ellod. Dengan modal tersebut beliau bisa mendapatkan hasil sebesar
Rp. 300.000,- .Tetapi belum termasuk uang sewa mesin dengan harga Rp. 15.000,-/100kg
singkong, jadi total bersih penghasil dari modal tersebut beliau hanya
mendapatkan Rp.85.000,-. Untuk citarasa elod
sendiri yaitu gurih dan terdapat cita rasa asam yang berasal dari hasil
permentasi singkong yang telah diparut selama 2 hari. Elod ini lebih enak
dimakan dengan Bakso , bisa juga dijadikan pelengkap makan nasi atau hanya
sebagai cemilan biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar